Minggu, 26 April 2015

ASAL USUL DESA SERANGWETAN - CIREBON

 

Waktu itu sunan gunung jati menyerang kerajaan pajajaran tujuan agar   kakeknya (sribaginda Parbu Siliwangi) masuk islam kembali, maka dari penyerangan tersebut kemenangan ada di pihak Sunan Gunungjati dan kekalahan di pihak Prabu Siliwangi maka dari pada malu Prabu Siliwangi menebarkan lidi (sada lanang) hilang sirnalah kerajaan pajajaran dan berubah menjadi hutan belantara, wadiya balaya lenyap, (Prabu Siliwangi ngahiyang).
Desa Serang
Sambil melepas lelah Pangeran Sutajaya Upas bersama istrinya yang dikawal oleh prajurit pilihannya diantaranya :
1.      Wira Permana
2.      Wira Sonjaya
3.      Wira Bama
4.      Wira Sakti
Berteduhlah (Pangeran Sutajaya Upas) dibawah pohon asem dan para pengawalnya diperintahkan mencari air minum, kelihatan dari arah selatan yaitu hutan cikoneng dua sosok macan (harimau) yang satu berbulu loreng yang satu berbulu kelabu setelah dekat Pangeran Sutajaya Upas mengheningkan cipta mohon petunjuk kepada  Allah Swt sebetulnya siapakah kedua macan tersebut? setelah ada wangsit bahwa yang datang itu bukan sembarang harimau maka setelah harimau berhenti dan duduk didepan pangeran sutajaya upas dan istrinya, menyapalah Pangeran Sutajaya Upas pada kedua harimau tersebut “kisanak” saya tahu kisanak bukanlah harimau biasa tapi perwujudan dari manusia, kemudian secara tiba-tiba kedua macan tersebut menyapa “benar”! jawab  harimau kemudian berubahlah wujud harimau tersebut menjadi 2 (dua) punggawa, kemudian menjawab “kami adalah kakak beradik bernama Ki Raksagati dan Ki Wanagati”, kami sudah jauh berjalan menuruti kaki saya melangkah, kami mencari tempat yang tenang setelah kami lari dari pajajaran setelah Pajajaran (Prabu Siliwangi) di serang oleh cucunya Sunan Gunungjati supaya masuk islam kembali, Kami berdua lari kearah timur melintasi gunung, jurang mencari perlindungan dan ingin menetap dikawasan Cirebon, Prabu Siliwangi telah ngahiyang beserta kerajaannya (hilang sirna) Kami ingin menetap di Cirebon dan ingin mengabdi walau tidak langsung pada sunan Gunungjati Kami berdua mengelana kearah timur melewati gunung-gunung dan tibalah kami di daerah ini, daerah apa ini namanya Pangeran?, maka Pangeran Sutajaya Upas berkata sehubungan dengan daerah ini kering dan susah air untuk minum inilah cisaat dan saya berteduh disini yaitu dibawah pohon asem maka dinamakan asem payung, kemudian kedua bersaudara bercerita pula panjang lebar tentang Pangeran Karang Kendal yang telah merampas seluruh kerajaan Raja Galuh, setelah itu kedua kakak beradik ini mohon pandangan petunjuk dari Pangeran Sutajaya Upas kemudian Pangeran Sutajaya Upas menunjukan arah untuk berjalan kearah utara timur, kemudian Kisanak sebaiknya menetaplah didaerah itu, tanahnya luas hamparannya landai dan kapan-kapan tanah tersebut akan subur makmur bisa ditanami padi, kemudian Bergembiralah dan segera dan berpamitan kedua bersaudara itu, kemudian pangeran sutajaya upas berujar Kalau tanah ada airnya dan bisa ditanami padi itu “serang-serang” yang berarti sawah, Sampailah dimana tempat yang ditujukan Pangeran Sutajaya Upas, kemudian kedua bersaudara bermukim dan bercocok tanamlah dan tempat itu karena beliau berasal dari sunda maka “serang” yang berarti sawah saking rajinya Ki Rasgati dan Ki Wanagati memperluas tanah garapanya yaitu kata orang sunda Babak-Babak maka tempat itu disebut babakan Dikarenakan beliau bercocok tanamnya luas untuk menjaga dari gangguan-gangguan konon kabarnya beliau punya ilmu dari pajajaran yang sewaktu-waktu kelihatan ada wujud harimau yang sampai sekarang di sebut macan serang
Diceritakan konon : Ki Raksagati dan ki Wanagati setiap muludan ikut menghadiri di Kesultanan Cirebon ikut tuguran (tugas jaga) dan berupa macan (harimau)
Kemajuan zaman terus pesat maka pada tahun 1928 oleh Pemerintah Colonial Belanda setelah penjajahan belanda mendirikan pabrik gula, maka dibuatkan bendungan untuk pengairan tanaman tebu, Pada waktu mengerjakan bendungan ada orang yang dipukul oleh balok pintu bendungan sampai meninggal maka disebut Kemplang
Keluar dari pedukuhan serang ada sungai besar yang konon ceritanya apabila huru hara dari arah mana saja asal bisa melewati sungai itu pasti beres tidak ada ada apa-apa maka sungai itu dinamakan Kali Ciberes
Alkisah : Ki Rasgati dan Ki Wanagati
Diantara keturunannya ada keturunannya yang bernama Ranggagati  konon Ranggagati itu cukup kaya dan diangkat menjadi sesepuh dusun serang (kalau sekarang kuwu) karena kekayaannya maka lantai rumahnya digelar uang ringgit (uang zaman dahulu dari perunggu) karena kekayaanya maka hal ini menjadi incaran para jawara (garong), karena ki Ranggagti terkenal sakti (memiliki ilmu rawa rontek) maka membuat miris para jawara (garong) yang akan berbuat jahat kepadanya sehingga sangat berhati-hati mereka mempelajari dulu kelemahannya karena Ki Ranggagati yang nantinya terkenal dengan nama Ki Kuwu Ringgit
Tibalah waktunya naas bagi ki ranggagati (ki kuwu ringgit) rumahnya dirampok oleh para garong karena sudah mengetahui kelemahannya maka ketika ki kuwu ringgit di bunuh di potong-potong jadi tiga bagian sehingga agar badannya tidak menyentuh tanah diikat (bahasa Cirebon serang cangcang) yang kemudian hari dinamakan desa cangkuang, setelah dipenggal kepalanya diikat yaitu dekat kemplang perbatasan dengan jati renggang sedangkan badan sampai kakinya di kuburkan (kata bahasa Cirebon serang badan atau perut disebut gembung) yang konon tempat ini nantinya disebut Gembongan
Sebelum meninggal Ki Kuwu Ranggagati yang dikenal dengan nama kuwu Ringgit karena merasa begitu sakit badannya dipotong-potong maka beliau mengeluarkan sumpah serapah (bahasa Cirebon serang sepata) “ engko anak putu inyong belih usah sugih2 selalu diincar maling uripe lan pan matine disikasa kaya nasibe aku dewek” demikian sumpah/sepata Ki Kuwu Ranggagati (Kuwu ringgit) sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Tongtong kramat
Dikisahkan ada tongtong kramat waktu di desa serang terkena banjir bandang maka tongtong itu hanyut terbawa air tapi anehnya tongtong tersebut tidak hanyut ke utara terbawa arus air malah tongtong itu bergerak melawan arus bergerak ke selatan, dan tontong keramatnya sekarang masih ada disimpan disalah satu ruangan di kantor desa, kadang bagi yang meyakini tiap malam jumat kliwon di kasih sajen, bahkan terkadang ada yang meyakini ketika mau pemilihan kuwu di salah satu desa di sekitar masih wilayah kecamatan Babakan memberikan serandu/sajen untuk kemenangannya
Perwujudan macan serang
Perwujudan macan serang sering menampakan diri apabila ada tamu yang dari luar daerah (bukan putra desa/pribumi) yang melecehkan / menantang mitos macan serang konon sewaktu-waktu bisa menampakan diri, adapun wilayah atau tempat menampakan diri yaitu di perbatasan serang dengan bojonggebang (blok tanjakan) dan di pekuburan blok astanamundu
Blok Astanamundu
Blok astanamundu adalah blok yang dikelilinig atau dibatasi sebelah utara pekuburan astana watu berbatasan gembongan tabag, sebelah timur pekuburan cina (bong cina) sebelah selatan kali ciberes, sebelah barat kali ciberes dan masuk dalam wilayah desa serangwetan
Kenapa dinamakan blok astanamundu? awalnya blok tersebut bernama Blok Pacekarena berbentuk bulak (tanah pekarangan) namun banyak ditumbuhi pohon pace (mengkudu), karena perjalanan waktu blok pace ganti nama menjadi Blok Astanamundu karena dahulu ada makam yang ditumbuhi pohon mundu sedangkan astana maknanya kuburan/makam sedangkan mundu sendiri adalah nama sejenis pohon yang pernah tumbuh di atas kuburan/makam sehingga sampai sekarang blok tersebut dikenal dengan nama blok astanamundu
Menurut info beberapa orang tua yang tinggal di blok astanamundu bahwa ki rasgati dan ki wanagati meninggal dan kuburannya ada di situ, dan bahkan mitos bahwa sewaktu-waktu ada pemunculan macan serang di sana,
Pemekaran Desa Serang menjadi
Desa Serangwetan dan Desa Serangkulon
Pada pertengahan tahun 1983, waktu itu kuwunya Supandi yaitu setelah ada perpanjangan masa jabatan kuwu yang mestinya 8 tahun menjadi 16 tahun oleh Bupati Cirebon yakni Gunawan Brata Sasmita, telah di berlakukannya undang-undang pemekaran desa yaitu bagi desa yang penduduknya lebih dari 5000 jiwa termasuk Desa Serang adalah masuk criteria untuk di mekarkan,
Maka untuk melakasanakan perintah undang-undang pemekaran desa tersebut Pemerintah Desa Serang yang di pimpin oleh Kuwu Supandi mengundang para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang intinya mengadakan musyawarah mengenai akan dimekarkan Desa Serang dan sekaligus memusyawarahkan figure siapa yang pantas dan cocok sesuai aturan untuk mengisi seorang penjabat kuwu di desa pemekaran nanti
Dalam musyawarah dibagi menjadi 2 (dua) Sesi, yakni :
I.        Sesi pertama (I) Musyawarah mengenai pemberian nama untuk desa pemekaran  ;
Pada waktu itu Musyawarah berjalan alot mengenai persetujuan pemberian nama desa pemekaran
-                Opsi pertama : mengajukan nama Serang  (Induk) diberi namaSeranginduk, sedangkan pemekarannya diberi nama Serangmekar
-                Opsi kedua :  mengajukan nama Serang  (Induk) menjadi Serangwetansedangkan pemekaranya menjadi Serangkulon
-                Opsi ketiga :  Tokoh2 agama mengajukan Serang  (Induk) tetap bernamaSerang sedangkan pemekarannya diberi nama Serangpesantren, mengingat bahwa di cantilan (Blok Pesantren) ada pesantren yang pendirinya tersebut bernama Kiyai Dulbari yang katanya setiap kali sholat jumat beliau di Mekah karena mempunyai ilmu syaepi angin maka untuk mengenang nama besarnya para tokoh ulama mengusulkan Pemekaran Desa Serang menjadi Desa Serangpesantren, kemudian dalam forum musyawarah beberapa pendapat   para tokoh pemuda tidak setuju kalau nama pesantren dibawa-bawa yang dikhawatirkan barangkali dilingkungan tersebut ada penduduk yang berakhlak kurang baik yang akan merusak citra pesantren
        
Maka setelah saling kuat pegang argumentasi masing-masing musyawarah memutuskan bahwa pemberian nama desa pemekaran dilakukan dengan cara di voting secara terbuka dan akhirnya hasil voting menyatakan bahwa opsi kedua yakni nama desa Serang (induk) menjadi Desa Serangwetan sedangkan pemekarannya bernama Desa Serangkulon, kemudian hasil musyawarah tersebut segera diajukan untuk segera diproses penerbitan Surat Keputusan Desa Pemekaran
II.     Sesi kedua (II)  musyawarah pengangkatan penjabat sementara kuwu untuk desa pemekaran ;
maka diangkatlah Pjs Kepala Desa Bunyamin oleh muspika  Sedangkan musyawarah   pengangkatan penjabatnya waktu itu sempat ada penolakan karena yang dipigurkan (dicalonkan) adalah Bunyamin yang waktu itu menjabat ngabihi
Tahun 1984 Surat Keputusan pemekaran turun dan mulai itulah Desa Serangterbagi dua Desa Serangwetan dengan Desa Serangkulon, dan belum ada penjabatnya, kemudian hasil musyawarah di angkatlah Pjs Kuwu Bunyamin (tahun 1984) oleh Muspika untuk memimpin Desa Serangkulon dengan masa jabatan 1 (satu) tahun, sedangkan Serangwetan masih dijabat oleh Supandi Kuwu Depinitif
B. Sejarah Tokoh/Pemimpin Desa Serang / Serangwetan 
1.      Kuwu Serang Ranggagati diangkat/disepuhkan/tokohkan/dituakan oleh masyarakat dengan sebutan kuwu ringgit 
2.      Kuwu Serang Haji (depinitif)
3.      Kuwu Serang Dayat (depinitif)
4.      Kuwu Serang Wangsanata (depinitif)
5.      Kuwu Serang Sabda (depinitif)
6.      Kuwu Serang Rukmin (depinitif)
7.      Kuwu Serang Sayid Pjs (waktu Kuwu Rukmin evakuasi  zaman belanda ke -2)
8.      Kuwu Serang Rukmin kembali s/d ke II 1947 s/d 1966 (selama 19 Tahun)
9.      Kuwu Kuat Sukardi (depinitif 1966-1968)
10.  Kuwu/Kepala Desa Serang Saleh Pjs (1968-1969)
11.  Kuwu/Kepala Desa Supandi (dari 1969 s/d 1984)
Tahun 1984 Pemekaran Desa :
Yakni :
1.      Induk menjadi Desa Serangwetan (dipimpin Kuwu/Kepala Desa Supandi – Depinitif)
2.      Pemekaran menjadi Desa Serangkulon (dipimpin Kuwu/Kepala Desa Bunyamin – Pjs.)              
12.  Kuwu/Kepala Desa Serang wetan Abdul Chasmid tahun 1985 s/d 1986 Pjs.)
13.  Kuwu/Kepala Desa Serangwetan Suharjo depinitif 1986 s/d 1995
14.  Kuwu/Kepala Desa Serangwetan Siwan Samosir depinitif 1995 s/d 2003
15.  Kuwu Serangwetan H. Suharto depinitif 2003 s/d 17-09-2013 
16. Penjabat Sementara Kuwu Serangwetan Kursan, S.IP dari Tgl 20-09-2013 s/d ………….…
Reperensi / Sumber Sejarah Serang Diambil dari :
1.      Sudarno Mochammad Tirta mantan Ketua BPD pada periode tahun 2001 s/d 2011
2.      Editing kreatif bahasa Kursan, S.IP Sekretaris Desa Serangwetan
3.      Kreatif masukan dan saran H. Suharto Kuwu Serangwetan
4.      Kreatif bagian mencari informsi orang yang bisa memberikan keterangan/data sejarah Serang yakni Raksabumi Mulyono dan Lugu Radan
5.      Masukan dan info hal sejarah Serang Abah Wanta sesepuh (mantan cap gawe/perangkat desa) serang

Tidak ada komentar: