Hm... kayanya kurang lengkap ya
kalo kita cuma ngomongin soal aliran musik dan pemusik (penyanyi/band),
sekarang kita mulai bahas alat musik yang biasa digunakan di dalam
instrumen musik. Seperti yang paling umum dan kebanyakan orang bisa
memainkannya adalah “gitar”.
GITAR
Kalo menurut wikipedia Gitar
adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jemari tangan atau
sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar
yang bergetar. Gitar bisa berupa gitar akustik atau listrik (electrik),
atau gabungan keduanya (acoustic-electric), ada juga yang disebut
dengan gitar-bass.
Sejarah Gitar
Nah sekarang kita bahas dulu sejarahnya
gitar. Keaslian gitar tidak dapat dilihat dari keantikannya. Beberapa
ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, dimana banyak Replika
moderen dalam bentuk kotak bulat seperti kulit kerang dengan Gut /
benang benang sutera, di banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan
alat ini dalam bentuk kaca di relief relief batu tua di zaman Asia
Tengah dan Asia Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan
ditemukannya vas vas Yunani Kuno yang bercorak. Greek String mungkin
adalah alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern
kemungkinan berakar dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar
seperti instrumen instrumen yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan
pada zaman Medieval dan Renaiassance yang banyak terdapat diseluruh
Eropa.
Gitar paling umum dan sering digunakan untuk
mengiringi berbagai gendre musik mulai dari pop, rock, metal, hingga
dangdut. Gitar juga banyak digunakan dalam iringan musik band, grup, dan
solo. Gitar juga banyak macamnya seperti gitar classik. Dan ketika
memainkan gitar banyak juga yang membutuhkan alat petik atau yang
disebut dengan pick.
Macam-macam pick gitar :
Gitar juga memiliki berbagai macam kunci atau yang disebut dengan chord guitar seperti kunci yang umum digunakan G-Am-C-Em dll.
Macam-macam chord gitar :
KEYBOARD
Lantjut setelah membahas gitar sekarang kita
bahas keyboard. Menurut saya keyboard adalah alat musik instumen yang
dimainkan dengan cara ditekan pada tuts-tutsnya sesuai dengan kunci atau
chord yang ingin dimainkan. Jika dilihat dari penampilan fisiknya,
Keyboard berbeda dengan Grand Piano. Keyboard terlihat lebih kecil dan
lebih ringan, sehingga sangat mudah untuk dipindahkan atau dibawa. Suara
yang dihasilkanpun agak berbeda dibandingkan dengan grand piano.
Alat musik Keyboard mendapatkan suaranya
dari manipulasi kunci-kunci. Ada yang ditekan (menggunakan jari tangan),
dan ada juga yang dipijak (menggunakan kaki). Susunan Keyboard arahnya
mengikuti logika, dari kiri nada-nada rendah, ke kanan nada-nada tinggi.
Susunan kiri-kanan bass ke treble juga berlaku demikian.
Sejarah Keyboard
Instrumen Keyboard sudah ada sejak zaman kuno. Tidak jelas awalnya yang
tepat. Dalam tangga nada barat disebut diatonis, dan terbagi dalam 12
nada. Ada nada penuh dan ada nada semi-tone. Pada instrumen Keyboard,
kedua kelompok nada ini biasa dibedakan dengan kunci berwarna terang dan
gelap.
Susunan deret kunci yang kromatik (mencakup
12 nada) muncul di Eropa pada abad ke-14. Pada awal kemunculannya,
bilah-bilah (tutsnya) masih dalam ukuran sangat lebar. Satu bilah bisa
beberapa sentimeter lebarnya, hingga tidak banyak nada harmoni yang bisa
dihasilkan. Baru pada abad ke-16, muncul pembakuan tuts. Ini berarti
nada diatonik bisa dicakup dalam lebar satu tangan, hingga musik
harmonik pun bisa dihasilkan. Pada perkembangan baru ini, kunci putih
dan hitam juga sudah diciptakan.
Keyboard elektronik baru muncul pada abad
ke-20. Pertama kali dipasarkan oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat
pada tahun 1935. Sejak saat itu mulai berkembang instrumen yang sekarang
ini menjadi rajanya alat musik. Suara orkes simponi pun dengan puluhan
instrumen bisa dihasilkan oleh satu buah Keyboard saja.
Era Synthesizer
Munculnya transistor silikon dengan harga yang murah dan kualitas atas
memudahkan upaya para insinyur untuk mengembangkan instrumen musik
penghasil suara. Alat yang ringkas dan dapat menghasilkan suara
konvensional seperti suara akustik sebagaimana yang dihasilkan dawai,
gendang, atau alat tiup, maupun suara yang tidak lazim seperti suara
atonal semacam derit antar logam.
Pada tahun 1962 seorang insinyur Italia
Paolo Ketoff mengeluarkan instrumen yang disebut Synket. Alat ini
menghasilkan musik eksperimental yang bagi pendengar awam tidak musikal.
Dua tahun kemudian di Amerika muncul alat musik yang diciptakan Donald
Buchla dan satunya oleh Robert Moog. Alat Donald Buchla tidak
menggunakan kibor sebagai perangkat memainkannya melainkan dengan
permukaan yang sensitif terhadap sentuhan. Robert Moog membuat alat yang
menggunakan kibor sebagai perangkat pengolahnya. Di sisinya pun
dipasang alat pengontrol yang konvensional seperti tombol putar untuk
mengeraskan dan memelainkan suara, maupun untuk mengatur tinggi
rendahnya nada yang dihasilkan.
Ciptaan Robert Moog ini lebih memudahkan
penggunaannya untuk mengalunkan musik tradisional dalam tatanan suara
baru. Karya-karya Johan Sebastian Bach bisa dimainkan dengan Mini Moog,
begitu alatnya disebut. Ketika itu alat ini belum bisa memainkan nada
harmonik. Hanya satu-satu nada bisa dimainkan, hingga instrumen ini
populer sebagai pembawa melodi pada musik pop. Musik rock termasuk yang
pertama mengadopsi alat ini dalam genre progresive rock pada band
seperti Yes, Genesis, Emerson Lake and Palmer.
Era Digital
Baru pada tahun 1980 synthesizer dapat mengeluarkan suara harmonik.
Peralatan pertama yang terkenal adalah Yamaha DX-7 yang keluar 1983.
Peralatan ini menggunakan pengembangan synthesizer dari zaman Robert
Moog dengan Frequenty Modulation Synthesis yang dirancang oleh John
Chowning dari Stanford University di Palo Alto, California. FM
menghasilkan variasi timbre dengan cara mengubah frekuensi suatu
gelombang dengan amplitudo gelombang lain yang proposional. Yamaha DX-7
memiliki kibor lima oktaf. Lebih dari 100.000 perangkat ini dijual
Yamaha.
Kemudian pada tahun berikutnya Casio
mengeluarkan CZ-101 yang menggunakan baterai untuk tenaganya. Memiliki
empat suara dan mengikuti kemampuan synthesizer analog. Harga jual
CZ-101 ini hanya seperempat dari harga Yamaha DX-7 hingga popularitas
kibor elektronik menjadi sangat meningkat.
Suara-suara bisa direkam. Hasil rekaman ini berupa gelombang nada yang
diterjemahkan sebagai data digital. Data digital ini bisa diolah dan
dibunyikan ulang dengan kontrol musikal. Ini yang disebut sampling
instrument. Sampling ini telah menjadi bagian yang umum dalam instrumen
kibor elektronik.
Sampling pertama dikeluarkan pada tahun 1970
oleh Fairlight Computer Musical Instrumen (CMI) di Sydney, Australia.
Fairlight CMI adalah perangkat komputer umum dengan tambahan perangkat
yang dapat merekam dan mengubahnya jadi data digital (digitize),
kemudian menyimpan dan memainkan ulang pada instrumen kibor.
Kemampuan simpan dan memainkan ulang ini
dikembangkan oleh Raymond Kurzweil pada tahun 1984 melalui perangkat
yang disebut Kurzweil 250. Pada kibornya itu terdapat kode-kode digital
dari suara grand piano, alat musik gesek (string), dan banyak lagi
timbre alat musik orkestra. Alat ini selain ditujukan untuk penggunaan
pertunjukan juga ditujukan untuk membuat komposisi. Kibor yang
berkembang dengan kemampuan synthesizer polifoni dan sampling disebut
workstation musikal.
Pada tahun 1983 beberapa manufaktur
instrumen musik bersepakat untuk tata cara menggabungkan berbagai
peralatan musik agar bisa bekerja dalam suatu perangkat komputer.
Hasilnya adalah Musical Instrument Digital Interface atau MIDI.
MIDI menjadi cara untuk memerintahkan nada
apa yang dimainkan dalam timbre apa, nuansa apa, dan seterusnya. Dengan
perangkat komputer dan program yang sesuai maka dapat dilakukan seperti
apa yang bisa dikerjakan pada workstation musikal yang canggih. Sekarang
ini dunia pertunjukan musik selalu menyertakan instrumen ringkas kibor
elektronik seperti ini.
Dan di Era Digital ini, dibanyak tempat
pertunjukan sekarang ini, sangat tidak aneh melihat seorang pemain
Keyboard solo yang memainkan musik lengkap seperti sebuah band sedang
bermain. Ada suara melodi gitar, pengiring piano, suara gitar bas dan
derap drum. Inilah Keyboard yang dinamakan multifungsi.
Alat musik Keyboard yang didukung
kelengkapan teknologi suara digital memang semakin dicari orang.
Apalagi, instrumen dengan sederetan tuts itu kini bisa ditugaskan
berlipat ganda. Keyboard dapat mewakili berbagai suara alat musik yang
lain. Bakat bermusik bisa lebih ditunjang oleh perangkat yang
multifungsi, yakni keyboard. Maka jangan heran bila yang berbelanja
instrumen musik serbaguna tidak hanya dilakukan oleh para pekerja musik.
Ini dikarenakan hampir setiap orang ingin menghasilkan musik yang indah
atau enak didengar.
BASS
Lanjur lagi ya. Sekarang kita mulai bahas soal Bass. Kalo menurut wikipedia Gitar bass listrik (biasa disebut Bass listrik atau bass
saja) adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk
memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia
memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya
memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).
Sekedar info aja nih : Bobot dari bass
sendiri idealnya lebih berat daripada gitar listrik biasa, karena
senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga
menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk
menyeimbangi tekanan pada neck (leher gitar). Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.
Ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan cello bass
(yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), bass listrik (biasa
digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta bass fretless yang sama dengan bass listrik tapi tidak ada fret (kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja bass fretless mirip dengan contra/cello bass hanya saja berbentuk gitar listrik.
Senar dan Penalaan (Turing) :
- Biasanya ditalakan ke “G-D-A-E”, “G-D-A-D”, “G-D-G-D”, “D-A-E-B”,
“D-A-D-B (biasanya pola ini dpakai untuk musik-musik underground/ open
D), “F-C-G-D” atau “F-C-G-C”
- Biasanya ditalakan ke “G-D-A-E-B” tapi kadang-kadang “C-G-D-A-E”.
- Biasanya ditalakan ke “A-B-C-D-E-F” atau “C-G-D-A-E-B”, walaupun “E-B-G-D-A-E” juga suka dipakai.
Penalaan di atas diurutkan berdasarkan nomor
senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), di mana senar 1 adalah senar
terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).
Pemain bass memilih menggunakan bass dengan
lima senar atau pun enam senar dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada
yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass
bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini
banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak
dimungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya,
dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya.
DRUM
Langsung saja kita mulai dengan yang ini:
Drum adalah kelompok
alat musik perkusi yang terdiri dari
kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya
plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya
kendang,
timpani,
Bodhrán,
Ashiko,
snare drum,
bass drum,
tom-tom,
beduk, dan lain-lain.
Dalam musik pop, rock, dan jazz,
drums biasanya mengacu kepada
drum kit atau
drum set, yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-tom, bass drum,
cymbal,
hi-hat, dan kadang ditambah berbagai alat musik drum listrik. Orang yang memainkan
drum set disebut "drummer".
Jenis drum
Belajar Drum memang banyak
Bermain
musik/ bermusik termasuk sesuatu yang memerlukan bakat atau
keahlian. Bagiku bakat itu adalah sesuatu yang tumbuh dari semenjak kita
dilahirkan. Jelas sekali terlihat antara orang yang berbakat dengan
orang yang tidak memiliki bakat. Contoh : orang yang mempunyai bakat
bermusik, dia bisa melakukannya dengan bantuan yang ngga terlalu berarti
tapi kalo orang yang ngga punya bakat bermusik, walaupun dia belajar
tetap akan merasa kesulitan. Paling ujung-ujungnya cuma bisa tapi ngga
pintar.
Belajar
otodidak bagiku termasuk metode pembelajaran yang baik, apalagi buat
seorang pemula dalam bermain drum. Kunci belajar drum secara otodidak
hanya bersungguh-sungguh dan tekad yang kuat.
Berikut cara pembelajaran drum secara otodidak
1. Mengenal Drum Set
Drum adalah alat musik yang terdiri dari beberapa bagian. Dan dari masing-masing bagian tersebut mempunyai peran tersendiri.
Disini kami coba perkenalkan nama-nama bagian dari drum set tersebut
A - Bass Drum
B - Snare Drum
C - Hi-Hat
D - Pedal Bass Drum
E - Ride
F & G - Tom-Toms
H - Floor Tom
I - Cymbal Stand
J - Hi Hat Stand for Hi Hat cymbals
K - Hi Hat Clutch
L - Crash
M - Snare Stand
N - Mount for tom(s) to be mounted on Bass Drum
O - Bangku
2. Pelemasan Anggota Tubuh
Dalam
hal ini aku menilai pelemasan anggota tubuh sangatlah penting sebelum
kita memulai permainan drum yang dominan sekali membutuhkan gerakan
anggota tubuh terutama kedua tangan dan kedua kaki kita.
Hal
ini bisa kita lakukan sambil duduk dan mendengarkan musik. Lakukanlah
gerakan seolah-olah kaki kanan anda memijak Pedal Bass Drum, kaki kiri
anda memijak Pedal Hi-Hat trus tangan kanan anda seolah-olah ditempatkan
pada cymbal hi-hat dan posisi tangan kiri pada snare drum. Perhatikan
setiap ketukan drum pada musik yang anda putar sambil anda ikuti suwara
drum tersebut dengan gerakan tangan dan kaki anda.
Supaya ngga terlalu silit, putarlah musik yang ngga terlalu ngbit/ cepat
3. Melatih Feeling
Untuk melatih feeling kita cukup sering mendengarkan musik aja
Dalam musik pop, rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit atau drum set,
yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-tom,
bass drum, cymbal, hi-hat, dan kadang ditambah berbagai alat musik drum
listrik. Orang yang memainkan drum set disebut “drummer”.
Cukup sekian aja ya kayanya kita ngebahas
soal alat-alat musik yang biasa digunakan oleh masyarakat luas. Semoga
ini semua ada manfaatnya.